Anda tentu
dapat menebaknya. Harga turun seketika. Tunggu menunggu pun terjadi. Dari
profit $200 menjadi -$1,000 lalu -$2,000 hingga akhirnya genaplah sudah menyentuh
Stop Loss yang dipasang. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, akhirnya mengalami kerugian. Ternyata
itulah titik teratas pada saat itu. Meski akhirnya harga sempat
berbalik ke harga yang kita inginkan.
O ya itulah
yang dinamakan batas atas dan batas bawah pada momen tersebut. Batas atas dari
pergerakan harga disebut Resistance dan batas bawah disebut Support.
Jadi
sederhananya dengan kita mengetahui dimanakah titik Support dan Ressistance pergerakan
harga, kita dapat mengetahui apabila harga sedang bergerak naik maka sampai
dimanakah trend kenaikan berlangsung dan kemudian berbalik arah. Demikian juga
kebalikannya bila harga bergerak turun.
Ada 4 (empat)
cara menentukan Support & Resistance yaitu :
1. Titik Tertinggi Dan Terendah Dalam Suatu Periode.
Nah ini
adalah cara yang paling sederhana. Ada juga yang menyebutnya sebagai metode
klasik berhubung cara menentukannya cukup dengan menarik garis horizontal secara
manual semata-mata. Tapi jangan
anggap sepele metode klasik ini karena bahkan hingga hari ini metode menarik
garis manual seperti ini masih banyak digunakan oleh analis teknikal kawakan.
Lantas,
bagaimana caranya?
Hal pertama
yang perlu Anda pahami dengan menggunakan cara klasik seperti ini adalah Anda
harus mengetahui history pergerakan tertinggi dan terendah dari Emas yang sedang anda analisa pada periode waktu tertentu. Periode yang
dipilih haruslah tidak boleh terlalu panjang supaya rentang support dan
ressistance jangan terlalu besar namun juga tidak boleh terlalu pendek sehingga
menyulitkan kita menentukan kapan harus mengambil posisi berhubung jarak antara
Sup-Res yang terlalu pendek.
2. Simple Moving Average Periode Besar
Apakah Anda
tahu indikator Moving Average? Indikator ini biasanya digunakan untuk
memprediksi trend pergerakan harga. Namun apabila Anda mengeplotnya dalam
periode yang lebih besar maka MA dapat berguna sebagai garis Support atau
Resistance harga. Dan kelebihannya dibandingkan dengan metode klasik seperti
contoh sebelumnya adalah garis support atau resistance ini bersifat dinamis
mengikuti pergerakan harga. Menarik bukan?
Mari kita
lihat MA periode 100. Garis yang ditunjukan oleh
MA 100 adalah Support untuk Emas pada sebuah Time Frame.
Terlihat Support dari Emas pada Time Frame 1 jam adalah pada 1577 sesuai dengan garis Moving Average yang terakhirnya. Namun sayangnya metode ini tidak dapat menentukan garis Support dan Resistance, hanya dapat salah satunya saja entahkah Supportnya atau Resistancenya saja. Dalam contoh kita kali ini kita dapat mengetahui titik support dari harga namun tidak resisten. Anda harus menggunakan metode lain untuk mencari resisten.
3. Fibonacci Retracement.
Fibonacci
Retracement merupakan salah satu cabang dari analisa teknikal dengan
menggunakan deret Fibonacci. Hampir semua varian dari Fibonacci Analysis memang
bertujuan untuk mengetahui titik Support dan Resistance dari pergerakan harga. Kali
ini kita hanya akan membahas varian pertama sekaligus yang paling dasar dari
Fibonacci yaitu Fibonacci Retracement.
Perhatikan gambar berikut ini:
Perhatikan gambar berikut ini:
Support : 1554, 1577
Resisten : 1586, 1591, 1599, 1620
Resisten : 1586, 1591, 1599, 1620
Titik 1554 dapat disebut juga titik psikologis. Harga mengalami pergerakan karena ditentukan
oleh Demand dan Supply (Permintaan dan Penawaran)
4. Dengan Metode Pivot Points
Metode
terakhir adalah Pivot Point dengan menggunakan
sederetan rumus yang telah ditentukan kita dapat mengetahui support dan resistence dengan mudah.Rumus-rumus
ini biasa disebut sebagai Pivot Points.
Cara
menghitung Pivot points
Berikut rumus pivot, support dan resisten:
R2 = P + (H - L)
R1 = (2 x P) - L
P = ( H + L + C)/3
S1 = (2 x P) - H
S2 = P - (H - L)
Ket: P (Pivot Point), H (High), L (Low), C (Close)
Setelah Pivot terpasang, yang harus dicatat:
1. Jika
market open diatas Pivot maka diperkirakan market bullish, jika merket open
dibawah Pivot diperkirakan market bearish. Dan seberapa jauh harga open dari
PP, atau jika open dibawah S1 atau diatas R1.
2. Jika open
dibawah S1 atau diatas R1, maka diperkirakan harga akan mencoba koreksi
terlebih dahulu sebelum bergerak searah dengan trend.
Nah ada banyak cara bukan? Silakan Anda mencobanya untuk mengetahui mana yang lebih cocok bagi diri Anda sendiri. Apabila ditanyakan metode yang mana yang terhaik, maka tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Setiap metode telah digunakan dan dilahirkan oleh para trader-trader diseluruh dunia dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar