Salah satu faktor utama yang menyebabkan harga si kuning mentereng menanjak adalah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menahan suku bunga acuannya. Kondisi itu menyebabkan posisi euro perkasa terhadap dollar AS. Sebaliknya, pesona emas semakin berkilau sebagai investasi alternatif.
Sekadar mengingatkan saja, pada pertemuan yang berlangsung kemarin di Frankfurt, Presiden ECB Mario Draghi dan jajarannya tak mengubah suku bunga acuan di posisi 0,75%. Draghi menilai, perekonomian Eropa mulai pulih secara bertahap. "ECB akan menyokong dengan kebijakan yang akomodatif selama hal itu diperlukan," jelasnya.
Menurut James Cordier, pendiri Optionseller.com di Tampa, Florida, pelemahan yang terjadi pada dollar AS menyokong harga emas. "Pernyataan ECB yang bilang akan meneruskan kebijakan akomodatif menyebabkan harga emas bullish," ungkapnya.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot sebesar 6%. Sebagian besar hal tersebut dipengaruhi oleh data ekonomi yang semakin membaik di mana jika hal itu terjadi, bank sentral dunia akan menghentikan penggelontoran stimulus mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar